PURWOKERTO - Lapas Purwokerto berkomitmen untuk tidak hanya membina dan mendidik para narapidana agar menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk merasakan kedamaian dan pengampunan melalui momen-momen seperti perayaan Natal. Natal bukan hanya dirayakan dengan suka cita, tetapi juga dengan refleksi diri dan pengharapan akan perubahan menjadi pribadi yang lebih baik.
Lapas Purwokerto merayakan Natal Bersama di Gereja Oikumene, diharapkan melalui perayaan ini Narapidana dapat merasakan kembali semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan kasih sayang yang melampaui segala perbedaan, Selasa (31/12/2024).
Perayaan Natal kali ini diisi oleh Romo Wahyudi dan Ketua Presidium (Kapres) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) untuk periode 2023-2028 adalah Elly Kusumawati Handoko, turut hadir pada momen perayaan Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Fauzen, beserta jajaran Pejabat Eselon IV dan V.
Melalui sambutannya, Fauzen mengajak hadirin untuk merenungkan arti pentingnya saling mengasihi dan memberi maaf.
“Dalam semangat Natal ini, mari kita semua merenungkan arti pentingnya saling mengasihi dan memberi maaf. Setiap individu berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua, dan itulah yang menjadi bagian dari tujuan pembinaan di lembaga pemasyarakatan. Kami di Lapas Purwokerto berupaya memberikan wadah bagi setiap narapidana untuk memperbaiki diri, belajar, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat dengan membawa perubahan yang positif. Natal menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat tekad kita untuk memperbaiki diri, menghapuskan kebencian, dan membuka hati untuk menerima pengampunan, " ujarnya
Selanjutnya Ia mengajak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan.
“Saya juga ingin mengajak kita semua, baik petugas maupun narapidana, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan ini. Kegiatan Natal di Lapas ini tentu tidak hanya bertujuan untuk merayakan, tetapi juga sebagai bentuk silaturahmi dan kedekatan kita dengan Tuhan serta sesama. Mari kita jadikan momen ini sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara petugas dan narapidana, serta menumbuhkan rasa saling pengertian, rasa hormat, dan kepedulian. Sebagai lembaga yang bertugas memberikan pembinaan, kami terus berkomitmen untuk menciptakan suasana yang kondusif, nyaman, dan penuh kasih sayang, " pungkasnya.
(N.son/Syifa)
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|